Selasa, 29 November 2016

Kemarau Panjang Tahun 2019 hingga 2022?


BADAN Meteorologi dan Geofisika menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang yang akan melanda dunia. Diperkirakan kemarau panjang tersebut akan dimulai tahun 2019 hingga 2022. Cadangan air dunia saat ini hanya tersisa 3% saja. Lalu apa artinya informasi ini bagi kita?

Artinya adalah keluarnya Dajjal telah sangat dekat. Dan munculnya Imam Mahdi telah berada di tengah-tengah kita, tanpa kita sadari. Ini berarti apa yang disabdakan Rasulullah telah terbukti.

Dalam hadits tentang kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandai dengan keringnya danau Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan informasi terakhir tentang tiga pertanda tersebut, sudah nyata terjadi.

Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi. Diikuti dengan semakin minusnya mata air Zughar. Dan yang paling mencengangkan adalah surutnya air di danau Tiberias di Israel sudah sangat mengkhawatirkan.

Sedemikian, sehingga pemerintah Israel sibuk mencari sumber air lain. Salah satunya perencanaan penyulingan air laut. Dalam hadits lain dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya ditandai setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama kurun waktu 3 tahun. Dan sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022.

Jika di antara kita ada yang pernah berhaji dari tahun 2011, 2012, 2013, 2014, maka insya Allah pernah berjumpa dengan “calon Imam Mahdi” di dekat Ka’bah. Dan hanya orang-orang khusus saja yang mengetahui tanda tandanya. Dan kemunculan Imam Mahdi ini seperti yang pernah di nubuwahkan oleh Rasulullah adalah ditandai wafatnya Raja yang namanya bermakna nama hewan.

Bisa jadi ia adalah Raja Fahd (Fahd: singa). Setelah itu terjadi perselisihan. Dan naik tahta raja yang banyak dosa, kemudian meninggal, kemudian muncul raja yang baik. (Bisa jadi ia adalah Raja Salman). Wallahu a’lam.

Di masa atau setelah masa pemerintahan Raja Salman inilah terjadinya pembai’atan atas Imam Mahdi. Dari pertanda ayat-ayat qauniyah tersebut, kesimpulannya adalah akhir dari fananya dunia ini sudah demikian dekat.

Marilah kita berbuat baik semaksimal mungkin, dan ajaklah setiap berjumpa dimanapun untuk semakin bersungguh sungguh memperbanyak amal akhirat.

Waallahu a’lam bi showab. []

Artikel ini beredar viral di media sosial utamanya di WhatsApp. Kami kesulitan menghubungi dan menyertakan sumber pertama. Judul oleh Redaksi dengan tanpa mengubah konten.

Sumber: Islampos.com

Jumat, 11 November 2016

Meneladani Makhluk Allah SWT yang Bernama Lebah


ALAM semesta beserta organisme yang hidup di dalamnya adalah salah satu hal yang diterangkan Alquran. Binatang, misalnya. Terdapat beberapa hewan yang dikisahkan Alquran agar umat dapat memetik pelajaran serta hikmah dari kehidupannya.

Salah satu binatang yang dituliskan dalam Alquran adalah lebah. Penjelasannya termaktub dalam surah an-Nahl. Dari surah tersebut, umat dapat mencontoh gaya hidup yang dipraktikkan oleh lebah.

Menurut Adnan Oktar atau biasa dikenal Harun Yahya, seorang ilmuwan dan dai terkemuka asal Ankara, Turki, lebah memang serangga mungil yang tak mampu berpikir. Tetapi, mereka mampu menyelesaikan pekerjaan besar yang tak dapat disepelekan manusia. Sebab, pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus.

Salah satu hal yang layak ditiru dari lebah adalah kekompakannya dalam mencapai sebuah tujuan bersama. Misalnya, ketika mereka membuat sarang. Secara gigih dan sungguh-sungguh, mereka mengerjakan tugasnya masing-masing guna meraih tujuan tersebut.

Lebah memang insekta sosial yang senantiasa hidup gotong royong dan saling ketergantungan. Pembagian tugas dan tanggung jawabnya sangat tertib, disiplin, dan didasarkan pada kesadaran diri masing-masing guna tercapainya tujuan atau cita-cita bersama.

Hal tersebut  belum tentu dapat dilakukan manusia. Ketika membentuk sebuah organisasi, misalnya, manusia acap kali tak mampu saling membantu dan bekerja sama.

Akibatnya, tujuan yang diimpikan gagal dicapai. Selain itu,  lebah juga selalu mengonsumsi makanan yang baik dan menghasilkan yang baik pula. Lebah selalu berupaya mengonsumsi makanan yang baik dan murni. Dalam konteks ini adalah bunga-bunga yang segar dan tidak dalam kondisi layu.

Ketika mengisap nektar bunga, lebah juga akan membawa serbuk sari bunga tersebut kepada bunga lain yang dihinggapinya. Dengan demikian, lebah tak hanya mengambil, tapi juga memberikan kehidupan untuk bunga lainnya. Dari proses tersebut lebah akhirnya dapat menghasilkan madu.

Sebuah zat yang memiliki banyak manfaat, khasiat, dan menjadi sebuah produk atau komoditas yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Bertolak dari hal itu, manusia juga sudah sepatutnya mencontoh lebah ketika mencari dan mengonsumsi makanan. Yakni, makanan yang baik dan didapatkan dengan cara yang baik pula. Dalam konteks ini tidak bertentangan dengan hukum Allah SWT. Sebab, Allah SWT telah berfirman tentang hal tersebut.

Misalnya, dalam surah al-Baqarah ayat 168 yang berbunyi, "Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu."

Kemudian, hal berikutnya yang layak ditiru dari lebah adalah kegigihannya dalam bekerja. Harun Yahya menulis,  tak diragukan lagi bahwa lebah merupakan serangga pekerja keras.

Untuk mengumpulkan satu kilogram madu saja, seekor lebah dapat menempuh perjalanan puluhan, bahkan ratusan kilometer untuk mencari bunga-bunga segar. Dengan tubuhnya yang mungil, jarak tersebut tentu tak dapat dianggap enteng.

Dari hal-hal tersebut, tak salah bila Allah SWT mewahyukan sesuatu kepada lebah. Seperti yang diterangkan dalam surah an-Nahl ayat 68 dan 69.

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa perumpamaan yang tepat untuk merepresentasikan orang beriman adalah lebah. "Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih, dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya)." (HR Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar).

Sumber: Republika co id

Selasa, 18 Oktober 2016

Ketahuilah, Kita akan Dipimpin Oleh Pemimpin Penyeru Kemungkaran


SETIAP manusia di muka bumi ini adalah seorang pemimpin. Kita menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri dan keluarga. Tetapi, suatu wilayah pun membutuhkan sosok pemimpin, untuk memimpin negeri ini. Sebab, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kepada kita tentang pentingnya seorang pemimpin dalam suatu kaum.

Oleh sebab itu, kita harus menentukan pemimpin bagi wilayah kita. Tentunya, kita tak bisa sembarang dalam memilih pemimpin. Kita bisa mengacu kepada kepemimpinan Rasulullah. Dialah sosok pemimpin terbaik bangsa. Suri tauladan bagi kita. Ia memiliki perilaku-perilaku yang baik, yang mencerminkan seorang pemimpin. Dan seperti itulah kita harus memilih pemimpin. Di mana sifat-sifat kepemimpinan yang baik dari Rasulullah ada pada orang yang akan menjadi pemimpin.

Tapi sayang, akan tiba suatu masa di mana orang-orang yang memiliki kepribadian baik tidak lagi memimpin. Sedang orang yang senang berbuat mungkar itulah yang akan memimpin kita. Ia akan selalu menyeru pada kemungkaran. Inilah salah satu tanda bahwa dunia tidak akan bertahan lama.

Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya,” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Dalam hadis tersebut, Rasulullah memerintahkan kepada kita, agar tidak menaati pemimpin yang menyeru pada kemungkaran. Sebab, hal itu akan merugikan diri kita sendiri. Hal mungkar adalah perbuatan tercela. Dan Allah tentu tidak menyukai hal itu. Jika kita menaati perintah dari pemimpin demikian, maka tunggulah akan adzab Allah. Di mana tak akan ada manusia yang bisa selamat dari siksa Allah.

Tapi, dari mana kita tahu bahwa pemimpin itu menyeru pada kemungkaran? Di sinilah pentingnya mempelajari ilmu agama. Jangan hanya ilmu tentang dunia yang kita pelajari. Selagi masih ada alim ulama yang paham akan syariat Islam, maka gunakanlah kesempatan itu untuk memperoleh ilmu darinya. Sebelum mereka pergi meninggalkan kita. Agar kebodohan tidak cepat merebak di muka bumi ini. Wallahu ‘alam.

Sumber; Islampos.com

Habib Rizieq: Ironi Umat Islam Indonesia


Oleh: Habib Muhammad Rizieq Syihab
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)

Indonesia adalah negara muslim terbesar dan terluas serta terbanyak penduduk muslimnya di dunia, namun ironi aneka kebathilan dan kekafiran mendominasi, antara lain :

1. Takbir keliling di malam Hari Raya untuk agungkan Allah SWT habis-habisan dikecam dan dilarang dengan dalih macetkan lalu lintas. Namun arak-arakan Presiden dan Wakilnya hingga jalan protokol ditutup total, tidak mengapa, bahkan dipuji dan diapresiasi.

2. Qurban di Jakarta dilarang karena dianggap mengotori Jakarta, tapi serakan kondom bekas zina di malam Tahun Baru Masehi dan puluhan Ton tumpukan sampah Pesta Rakyat arak Presiden di jalan utama Ibu Kota tidak mengapa dan tidak dianggap mengotori Jakarta.

3. FPI menolak pemimpin kafir, lalu FPI disebut diskriminasi dan melanggar HAM serta inkonstitusional. Tapi Ahok menggusur masjid, melarang Qurban dan menolak busana muslim di sekolah, tidak disebut diskriminasi dan pelanggaran HAM, bahkan dinilai konstitusional.

4. Seorang muslim tidak boleh jadi Gubernur di Bali yang mayoritas Hindu, dan tidak boleh juga jadi Gubernur di NTT yang mayoritas Nashrani. Tapi orang kafir boleh jadi Gubernur di Kalbar dan Kalteng yang warga kedua daerah tersebut mayoritas muslim yaitu lebih dari 70%. Dan kini Ahok pun ingin jadi Gubernur Jakarta yang mayoritas warganya muslim.

5. Jika anggota FPI atau anggota ormas Islam lainnya lakukan kesalahan, maka itu adalah kesalahan institusi organisasinya sehingga harus dibubarkan. Tapi jika anggota ormas non Islam/Parpol/Dewan/TNI/Polri/Pejabat Pemerintah lakukan kesalahan, maka itu hanya ulah oknum sehingga institusi organisasinya tidak boleh disentuh, apalagi dibubarkan.

6. Umat Islam menuntut penutupan tempat maksiat setidaknya di bulan Ramadhan dan hari besar Islam, tapi ditolak dengan dalih Indonesia bukan Negara Islam. Tapi di Bali tiap hari raya Nyepi semua tempat hiburan dilarang buka, dan PLN harus padam, serta Bandara Internasional harus tutup. Bahkan ketika Nyepi berbarengan dengan Idul Fitri maka umat Islam di Bali tidak boleh berhari raya.

7. Masih soal Bali. Hingga kini bangun Masjid di Bali tidak boleh. Jika pun boleh, maka proses perizinannya bisa mencapai 40 tahun lebih. Bahkan Jilbab pun mulai dilarang di sekolah-sekolah negeri di Bali. Tapi Pura Hindu Bali berserakan di daerah-daerah muslim, bahkan di tiap halaman rumah Hindu Bali ada pura. Dan mereka pun bebas memakai pakaian adat dan ritual mereka.

8. Saat umat Islam menolak pembangunan rumah ibadat umat lain di wilayah muslim langsung dituduh intoleransi. Namun saat pembangunan Masjid dilarang di Bali dan NTT serta wilayah non muslim lainnya, maka dimaklumi dengan dalih untuk menjaga kearifan lokal (Local Wisdom).

9. Seluruh Negeri Islam atau yang berpenduduk mayoritas muslim menggunakan hilal merah untuk lambang kesehatannya, kecuali Indonesia yang masih menggunakan salib merah.

10. Di Indonesia libur hari Ahad telah memberi Umat Nashrani keleluasaan untuk hidupkan kebaktian gereja dengan pakaian rapi dan wewangian serta tanpa macet di jalan. Sedang Umat Islam dipaksa kerja hari Jum’at, sehingga tidak maksimal menghidupkan Jum’at dengan segala adab dan sunnahnya, karena mereka lelah, capek, pakaian lecak, berkeringat, bau badan, ngantuk, ditambah macet dan panasnya jalan.
Baca Juga :

11. Saat seorang muslim jadi pejabat dituntut habis-habisan untuk  bagi-bagi jabatan kepada non muslim dengan dalih kemajemukan dan keadilan. Namun saat non muslim jadi pejabat, maka dengan leluasa dia bagi-bagi jabatan kepada non muslim seenaknya, tanpa peduli dengan asas proporsional.

12. Pengkhianatan PKI dan Pembangkangan PRRI serta Pemberontakan DI/TII dimuat dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia, tapi pemberontakan dan pengkhianatan PO AN TUI (nama Laskar Cina Indonesia bentukan Penjajah Belanda) terhadap negara RI serta kebiadabannya terhadap Pribumi disembunyikan.

13. Tabligh Akbar dan kegiatan da’wah selalu diawasi Aparat, bahkan di daerah banyak yang ditakut-takuti dan dipersulit “izin”-nya, sedang pertunjukkan musik syetan dan dangdut koplo yang tampilkan Pornografi dan Pornoaksi dipermudah dan dijamin keamanannya.

14. Topeng Monyet dan Ondel-Ondel adalah Hiburan anak-anak Betawi, tapi dilarang Ahok, sedang Barongsai Cina bagian dari Ritual Dewa Cina dibesar-besarkan.

15. Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) yang kini disebut Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) mulai dinodai. Saat parade pembukaan STQ di Ambon ada koteka ikut parade, dan di STQ di Jambi dibuka dengan barongsai.

16. Jika seorang muslim sekedar mendukung ISIS langsung dituduh teroris, dikejar dan ditangkap, walau tidak lakukan tindakan apa pun. Tapi jika orang Kafir dukung RMS dan OPM, bahkan lakukan pembantaian terhadap muslim di Sambas, Sampit, Ambon dan Poso, tidak disebut teroris, dan tidak dikejar serta tidak ditangkap, bahkan para pelakunya hingga saat ini tidak  tersentuh hukum sama sekali.

17. Ketika Osamah mengancam untuk membunuh Obama maka Dunia termasuk Indonesia menyebutnya sebagai kejahatan, namun ketika Obama mengancam untuk membunuh Osamah disebut kebijakan.

18. Ketika Hamas lakukan perlawanan membela Islam dan Palestina, maka dunia termasuk liberal Indonesia menyebutnya sebagai teroris. Namun ketika Israel membombardir dan membantai warga Palestina disebut bela negara.

19. Ketika ada pelarangan pembangunan rumah ibadah kafir, apalagi pembunuhan terhadap seorang kafir saja di negeri atau wilayah muslim, langsung para pendekar HAM berteriak keras dan menyerang Islam. Namun sebaliknya ketika ada pembakaran masjid dan pembantaian ribuan umat Islam di wilayah kafir, para pendekar HAM bungkam seribu bahasa.

20. Ketika ada kyai atau da’i seperti AA Gym yang menikah resmi dan berpoligami secara halal, semua media liberal mem-buli-nya habis-habisan. Namun ketika ada artis yang berzina dan memakai narkoba hingga divonis penjara, berbagai media liberal membelanya habis-habisan. Bahkan saat si artis keluar penjara disambut media dengan gegap gempita bak pahlawan hingga dijadikan pembawa acara unggulan di TV mereka.

Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Rooji’uun.

Hasbunallaahu Wa Ni’mal Wakiil. Ni’mal Maulaa Wa Ni’man Nashiir.

Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaahil ‘Aliyyil ‘Azhiim.

Sumber: Situs resmi FPI, fpi.or.id/islampos.com

Jumat, 16 September 2016

Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks



"Vaksin HPV ini dianjurkan dilakukan pada orang berusia 10 tahun karena kekebalan tubuhnya masih baik dan dia belum terpapar virus tersebut," kata dokter Genekologi Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Andijono di Jakarta, Jumat (16/9).



Dia mengatakan vaksin bagi orang yang belum menikah atau belum melakukan hubungan seksual diberikan dalam dua tahap. "Misalnya sekarang dia sudah divaksin, nanti satu tahun kemudian diberikan vaksin lanjutannya," kata dia.



Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks -- Dokter menyarankan vaksin HPV untuk mencegah berbagai penyakit salah satunya kanker serviks dilakukan sejak dini saat anak usia 10 tahun.

Langkah ini diperlukan untuk pencegahan terinveksi HPV dan mencegah dari kanker serviks dan penyakit lainnya. Umumnya penularan virus HPV melalui hubungan seks, namun sekitar 15 persen penularan HPV bisa terjadi dari nonseksual.

Vaksinasi juga dapat diberikan kepada orang yang telah menikah atau telah aktif berhubungan seksual, tetapi dosis vaksin yang diberikan akan berbeda.



"Untuk orang yang sudah menikah diberikan vaksin HPV sebanyak tiga kali. Misanya saat ini telah melakukan vaksin, vaksin lanjutan akan diberikan pada dua bulan berikutnya dan vaksin terakhir akan diberikan enam bulan berikutnya," kata Andijono.



Namun bagi orang yang sudah aktif berhubungan suami istri, sebelum diberi vaksin akan diperiksa apakah orang tersebut sudah terinfeksi HPV atau tidak.



Selain itu untuk mencegahnya, dia juga menyarankan untuk melakukan skrining (penapisan) dengan pap smear, IVA atau DNAHPV untuk mengetahui seseorang itu telah terinfeksi HPV atau tidak. "HPV tidak seperti virus influenza yang kalau terinfeksi orang dapat merasakan gejalanya. Terinfeksi HPV tidak menimbulkan gejala-gejala sehingga orang tersebut tidak sadar," kata dia.



Jika melakukan pemeriksaan dan terdeteksi secara dini maka prakanker serviks dapat diobati dengan baik sebelum menjadi kanker dan menyebar. Menurut Andijono kebanyakan pasien terkena kanker serviks berobat kepadanya sudah stadium tiga.



"Jadi selama ini pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit, dan ketika periksa ke saya kankernya sudah stadium tiga, jika sudah begitu harapan hidupnya tinggal setahun," kata dia.



Kanker serviks atau kanker mulut rahim ini tidak terjadi tiba-tiba, biasanya diperlukan waktu bertahun-tahun setelah terinfeksi HPV. Ketika seorang perempuan terinfeksi tipe-tipe tertentu dari HPV dan sistem imun tubuhnya tak mampu membersihkan virus tersebut, maka sel-sel yang abnormal dapat berkembang di permukaan serviks.



Bila tidak diobati atau terdeteksi dini, sel-sel abnormal akan berkembang menjadi pra kanker dan secara bertahap menjadi kanker. "Perubahan menjadi kanker terjadi dalam kurun waktu 3-20 tahun, tetapi rata-rata 10 tahun," kata dia.



Sumber: Antara/Republika

Senin, 20 Juni 2016

Inilah Perjalanan 'Kontrak Mati' Sang Smilling General Demi Muslim Bosnia


PRESIDEN ke-2 RI, Soeharto banyak mendapat sorotan dunia internasional ketika masih menjabat, salah satunya, adalah ketika pada dasawarsa 90-an, ia berkunjung ke kawasan Bosnia saat perang saudara Bosnia-Herzegovina bergolak. Ketika itu, Soeharto ingin menunjukkan simpati kepada kaum Muslim di sana, yang dalam posisi sebagai minoritas menjadi bulan-bulanan kelompok etnis lain.

Walaupun ketika itu di sana terdapat banyak faksi yang sulit ditebak posisinya, Soeharto memutuskan pergi ke Bosnia untuk menengahi konflik yang telah menimbulkan korban jiwa ribuan orang itu. Pada awal Maret 1995, Soeharto, yang seperti biasa didampingi beberapa pembantu terdekatnya, seperti Mensesneg Moerdiono dan Menlu Ali Alatas mengadakan lawatan ke Eropa.

Dalam agenda kunjungan itu, Soeharto juga akan ke Sarajevo, ibu kota Bosnia, yang ketika itu menjadi kawasan perang yang brutal. ABRI (sekarang TNI) mengirimkan pasukan pendahulunya untuk menyiapkan kedatangan Soeharto beserta rombongan ke Bosnia, termasuk melakukan pendekatan kepada pemerintah Bosnia serta berbagai faksi yang sedang berseteru. Ketika rombongan presiden RI tiba di Eropa, belum ada kepastian bisa tidaknya rombongan itu ke Bosnia.

Dalam suasana belum pasti itu, sebuah pesawat milik PBB yang melintas di Bosnia ditembak jatuh pada 11 Maret 1995. Kejadian itu memberikan tekanan yang tinggi bagi rombongan Indonesia yang ingin ke Bosnia tersebut. Namun, Soeharto memutuskan tetap pergi ke medan tempur itu pada 13 Maret, atau dua hari setelah pesawat yang ditumpangi Utusan Khusus PBB Yasushi Akashi ditembak jatuh.

Persiapan pun terus dilaksanakan, mulai menyiapkan substansi pertemuan hingga persiapan pengamanan. Puluhan wartawan yang menjadi bagian rombongan kunjungan presiden pun berharap bisa ikut penerbangan "berani mati" ke kawasan yang ketika itu sedang diwarnai pertumpahan darah itu. Maka, mulailah banyak rayuan yang disampaikan ke Moerdiono, penanggung jawab perjalanan, agar bisa masuk dalam daftar yang ikut ke Sarajevo, ibu kota Bosnia.

Upaya rayu-merayu itu berjalan alot, karena sudah dipastikan bahwa jumlah rombongan yang akan ikut Soeharto ke Bosnia itu sangat terbatas. Akhirnya Moerdiono memutuskan bahwa hanya dua wartawan yang akan ikut terbang ke Bosnia, yakni dari LKBN Antaraserta Radio Republik Indonesia (RRI). Alasan pemilihan itu akhirnya dapat diterima oleh puluhan wartawan lainnya.

Dua wartawan itu kemudian mendapat tugas untuk membuat laporan kepada teman-teman wartawan yang tidak ikut dalam penerbangan itu, walaupun ketika itu belum diketahui cara melaporkan berita kepada mereka dan kepada redaksi masing-masing.

Akhirnya Presiden Soeharto berangkat dari Kroasia ke Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina, pada 13 Maret 1995. Jumlah penumpang pesawat buatan Rusia itu hanya 15 orang yang terdiri atas seorang perempuan  petugas PBB, serta 14 orang Indonesia. Soeharto, didampingi Moerdiono, Ali Alatas, diplomat senior Nana Sutresna, ajudan presiden Kolonel Soegijono, Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Kolonel Sjafrie Sjamsoeddin, juru foto kepresidenan Saidi, serta beberapa orang lainnya, termasukAntara dan RRI.

Dikutip dari buku Pak Harto the Untold Stories, Sjafrie juga menulis Soeharto enggan mengenakan rompi anti peluru dan helm baja. Padahal semua memakai rompi antipeluru seberat 12 kilogram yang bisa menahan proyektil M-16. “Eh, Sjafrie, itu rompi kamu cangking(jinjing) saja,” ujar Soeharto kepada Sjafrie.

Pak Harto tetap menggunakan jas dan kopiah. Sjafrie pun ikut-ikutan mengenakan kopiah yang dipinjamnya dari seorang wartawan yang ikut. “Ini dilakukan untuk menghindari sniper mengenali sasaran utamanya dengan mudah,” terang Sjafrie.


Para wartawan yang tinggal di Kroasia kemudian menyalami Antaradan RRI di tangga pesawat dan pada wajah-wajah mereka tampak jelas kekhawatiran atau ketakutan akan nasib rombongan ini. Mungkin juga, perasaan kurang beruntung karena mereka tidak bisa turut. Tidak lama setelah pesawat PBB itu tinggal landas dari Kroasia, seluruh rombongan mendapat sebuah formulir berbahasa Inggris yang harus ditandatangani semua orang, termasuk Soeharto.

Formulir itu berupa penegasan bahwa PBB tidak akan bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam penerbangan itu. Walau sempat ragu-ragu, tidak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali menandatangani kontrak itu. Terlihat juga Soeharto, Moerdiono, Ali Alatas membubuhkan tanda tangannya dalam formulir tersebut.

Inilah Perjalanan 'Kontrak Mati' Sang Smilling General Demi Muslim Bosnia

Setelah terbang sekitar satu jam, akhirnya pesawat buatan Rusia itu mendarat dengan mulus di Sarajevo. Sambil mengenakan rompi anti peluru Antara pun dengan tergesa keluar pesawat agar bisa memotret Soeharto turun dari pesawat. Ketika itu, Soeharto mendapat pengawalan sangat ketat oleh pasukan bersenjata PBB serta Paspampres.

Saat mendarat di Sarajevo, Sjafrie melihat senjata 12,7 mm yang biasa digunakan untuk merontokkan pesawat terbang terus mengikuti pesawat yang ditumpangi rombongannya. Saat konflik, lapangan terbang itu dikuasai dua pihak. Pihak militer Serbia menguasai landasan dari ujung ke ujung, sementara kiri-kanan landasan dikuasai Bosnia.

“Pak Harto turun dari pesawat dan berjalan dengan tenang. Melihat Pak Harto begitu tenang, moral dan kepercayaan diri kami sebagai pengawalnya pun ikut kuat, tenang dan mantap. Presiden saja berani, mengapa kami harus gelisah,” tulis Sjafrie.

Kemudian anggota rombongan diperintahkan segera masuk ke kantor PBB di bandara itu sambil menunggu persiapan ke kantor pemerintah setempat di tengah kota. Untuk rombongan itu, PBB menyediakan beberapa kendaraan lapis baja pengangkut personel (armoured personel carrier/APC). Soeharto yang juga naik APC disertai ajudan dan pengawal serta seluruh anggota rombongan kemudian berangkat ke pusat kota Sarajevo dengan mendapat pengawalan yang super ketat.

Mereka melewati sniper valley, sebuah lembah yang penuh diisi penembak jitu dari kedua pihak yang bertikai. Untungnya tidak ada apa-apa selama perjalanan. Soeharto pun tiba di istana kepresidenan Bosnia yang saat itu keadaannya memprihatinkan. Tidak ada air sehingga air bersih harus diambil dengan ember. Selama pertemuan, Sjafrie melaporkan ada tembakan meriam tak jauh dari istana.

Setelah meninggalkan istana, Sjafrie pun bertanya pada Soeharto mengapa nekat mengunjungi Bosnia yang berbahaya. Termasuk menyampingkan keselamatan dirinya.

“Ya kita kan tidak punya uang. Kita ini pemimpin Negara Non Blok tetapi tidak punya uang. Ada negara anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang ya kita datang saja. Kita tengok. Yang penting orang yang kita datangi merasa senang, morilnya naik dan mereka menjadi tambah semangat,” jawab Pak Harto.

 Sjafrie terpesona mendengar jawaban ini.

Sambil menunggu, Antara dan RRI mulai gelisah karena tidak tahu cara untuk mengirim berita. Akhirnya berkat bantuan juru foto Saidi, kedua wartawan ini bisa berbicara dengan Dan Grup A Paspampres Kolonel Sjafrie untuk memakai pesawat telepon langsung yang disiapkan untuk Soeharto.

Tanpa memakai kode akses lokal atau internasional, giliran pertama diberikan kepada wartawan RRI untuk langsung menelepon ke kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Ketika itu dia langsung bisa mengudara dan laporan berita olah raga yang ketika itu, sekira pukul 20.10 WIB, sedang disampaikan RRI di sela laporan langsung dari Bosnia.

Kemudian giliran Antara menelepon ke Jakarta dan dilanjutkan ke wartawan-wartawan yang menunggu di Kroasia untuk memberikan laporan mengenai kunjungan Soeharto di negeri yang sedang berperang itu. Pengalaman mengirim berita dari medan perang itu bakal tak terlupakan. Setelah Soeharto berunding dengan pejabat-pejabat tinggi Bosnia, akhirnya rombongan kembali ke bandara untuk selanjutnya terbang lagi ke Kroasia.

Namun Antara dan RRI ternyata tidak bisa lagi satu pesawat dengan Soeharto karena ada dua jenderal TNI yang datang mendahului Soeharto harus ikut satu pesawat dengan presiden. Dengan bantuan seorang letnan kolonel Paspampres, Antara dan RRI hari itu juga bisa bergabung dengan menggunakan pesawat PBB yang mengangkut ratusan prajurit PBB yang akan istirahat di Kroasia.

Malam itu juga, kedua wartawan ini tiba di Kroasia. Tepuk tangan meriah diberikan wartawan lain ketika mereka melihat dua wartawan itu sudah berada di lobi hotel dengan selamat. Perjalanan Soeharto ke medan perang itu, walaupun tidak diikuti dengan konperensi internasional mengenai penyelesaian masalah Bosnia seperti direncanakan, semula tetap dikenang sebagai sebuah perjalanan bersejarah.

Lawatan itu akhirnya menghasilkan berdirinya sebuah masjid megah di ibu kota Bosnia yang merupakan hasil penyaluran bantuan banyak dermawan asal Indonesia. Presiden Megawati Soekarnoputri dan suaminya Taufiq Kiemas beberapa tahun kemudian mengunjungi masjid tersebut.

Sumber: Antara

Sabtu, 07 Mei 2016

Empat Tips Mengusir Rasa Nyeri dan Perut Kram Saat Haid


Empat Tips Mengusir Rasa Nyeri dan Perut Kram Saat Haid - Nyeri dan perut kram merupakan satu masalah yang sering menimpa kebanyakan wanita saat mengalami masa haid. Pada waktu haid tiba, wanita pada umumnya merasakan sakit di sekitar area bawah perut. Rasa sakit itu sangat menyiksa sehingga menghambat aktivitas sehari-hari.

Kalau sakitnya tak tertahankan memang sangat disarankan untuk segera menghubungi dokter. Tapi selain itu, ada sejumlah tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan agar tak dilanda kram perut saat haid. Berikut ini sejumlah tips yang bisa kamu coba untuk mencegah nyeri haid dan perut kram saat haid tiba.

Minum Obat Pereda Nyeri
Kalau kamu sering mengalami nyeri haid atau kram perut setiap kali haid, kamu bisa coba mencegahnya dengan minum tablet penghilang nyeri haid yang beredar dipasaran. Tapi dengan catatan harus sesuai dengan resep dokter.

Berendam Air Hangat 
Salah satu cara untuk mencegah nyeri haid adalah dengan merilekskan diri. Kamu bisa coba berendam di air hangat atau menggunakan kompres air hangat untuk dipakai di area perutmu.

Lepaskan Stresmu 
Coba alihkan perhatianmu untuk melakukan hal-hal lain. Penting untuk membuat dirimu lepas dari stres saat akan haid. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan. Mulai dari melakukan meditasi, yoga, atau sekadar menonton film favoritmu. Meski mungkin susah untuk menstabilkan emosi ketika akan haid, tapi selalu cobalah untuk mengkondisikan dirimu dalam keadaan bahagia. Jangan terus-terusan bete atau bad mood.

Kurangi Konsumsi Gula dan Garam Berlebih 
Tak bisa dipungkiri bahwa ketika akan haid, biasanya kita akan ngemil terus. Rasanya mulut tak bisa berhenti makan. Tapi hati-hati, Ladies. Konsumsi gula dan garam berlebih malah bisa memperburuk kondisimu. Menjelang haid, jagalah kondisi tubuhmu. Jangan sampai dehidrasi dan konsumsi makanan sehat. Minum air putih hangat atau segelas teh hangat bisa bantu menjaga kebugaran tubuhmu.

Empat tips di atas pada dasarnya adalah pertolongan pertama untuk mencegah dirimu mengalami nyeri haid. Kalau nyeri haid yang kamu rasa tetap parah dan makin menjadi, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter, ya. Semoga tips-tips di atas bisa membantumu,