Tampilkan postingan dengan label Fenomenal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fenomenal. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Desember 2016

Heboh Warga Rupit Temukan Ikan Leleh Berlapaz Allah


Heboh Warga Rupit Temukan Ikan Leleh Berlapaz Allah - Warga Desa Maur, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara Provinsi Sumatera Selatan jadi heboh. Soalnya, salah seorang warga menemukan Ikan Lele yang badannya berlapaskan Allah. Tak urung fenomena yang jarang terjadi ini bikin heboh, sehingga warga secara berbondong-bondong mendatangi rumah sang pemilik ikan.

Adalah Suhandi Yuzar, warga desa Maur sang pemilik ikan ajaib ini menceritakan awal dia mendapatkan Ikan tersebut. Ikan itu didapatnya dari mancing dilokasi perkebunan. Tanpa perasaan apa-apa ikan itu dibawahnya pulang.

“Jujur awalnya saya tidak tahu bahwa ikan lele yang didapat itu berlapazkan nama allah, bahkan ikan yang didapatnyapun tidak ada menariknya seperti ikan lele yang biasa, “ katanya.

Ia menjelaskan, sesampai di rumah istrinya Sulis Yanti (31) langsung mengambilkan wadah ikan untuk membersihkan ikan, namun seketika iapun kaget sebab istrinya memanggilnya memberitahu bahwa ikan lele terdapat lapaz Allah.

“Ya istri saya yang mengetahui bahwa dibadan ikan bertuliskan lapas Allah dan saya awalnya tidak percaya setelah dilihat secara jelas memang benar ikan tersebut memiliki tulisan Allah, “jelas Suhandi.

Lanjutnya mendengarkan bahwa ia mendapatkan ikan yang berlapaskan Allah, warga sekitarpun langsung berdatangan untuk melihat penomena tersebut. Namun sayangnya ikan tersebut sudah mati dan tidak dalam kondisi hidup, sebab ketika dapat ikan itu langsung dibunuh.

“Banyak warga yang datang untuk melihat secara jelas ikan yang berlapaskan Allah, bahkan keesok harinya masih saja warga datang walaupun ikan itu sudah dibekukan, “ tuturnya.

Apakah ada mimpi sebelum mendapatkan ikan itu, ? Suhandi menuturkan kalau sebelum mendapatkan ikan yang dimaksud tidak ada mimpi ataupun tanda-tanda, akan tetapi setelah mendapatkan ikan tersebut malamnya ia bermimpi diberikan oleh orang uang yang banyak.

“Kalau sebelum mendapatkan ikan tidak ada mimpi, namun setelah mendapatkan ikan bermimpi diberikan uang yang banyak, “bebernya seraya menambahkan bahwa ikan itu tidak untuk dimakan dan hanya disimpan dikulkas saja.

Rabu, 09 Maret 2016

Menyaksikan GMT Tahun 2016 dari Atas AMPERA


Menyaksikan GMT Tahun 2016 dari Atas AMPERA - Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi disejumlah wilayah Indonesia pada Rabu (09/03). cukup menarik minat wisatawan baik dalam maupun mancanegara untuk datang langsung ke daerah-daerah yang dilintasi GMT.

Antusiasme masyarakat untuk menyaksikan fenomena Alam ini cukup beralasan, karena kejadian gerhana ini terbilang langkah. Belum tentu kita bisa menyaksikan GMT ini sebanyak dua kali dalam hidup kita. Jadi masyarakat menggunakan moment langkah ini dengan sebaik-baiknya dengan datang langsung menyaksikannya.

Tak terkecuali Palembang, karena daerah ini merupakan salah satu tempat perlintasan GMT tahun 2016, Ratusan Ribu pengunjung yang datang dari berbagai penjuru tanah air dan mancanegara berkumpul diatas Jembatan AMPERA untuk menyaksikan fenomena GMT ini. Konsentrasi pengunjung yang memadati tempat acara dimulai sejak Rabu (09/03/2016) Subuh.

Namun moment langkah ini sangat disayangkan karena adanya awan hitam yang menutupi peristiwa GMT di Palembang ini. Sehingga proses terjadinya Gerhana Matahari Total tidak bisa disaksikan secara penuh.

Saat gerhana matahari dimulai sekitar pukul 06.20 WIB, tampak awan hitam menutupi posisi matahari. Awal proses GMT pun tak terlihat dengan jelas. Sekitar pukul 06.39 WIB hingga pukul 06.41 WIB, bergesernya bulan menutupi matahari bisa dilihat dengan mata telanjang, karena awan hitam sudah menipis.

Baca Juga:
Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara
Ciri-Ciri Istri yang Mendatangkan Rezeki
Inilah 6 Macam Wanita yang Sebaiknya Tidak Dinikahi
Nenek di Palestina Ogah Jual Rumahnya


Namun, hal itu hanya berlangsung selama dua menit saja. Lalu, awan hitam kembali menutupi proses gerhana matahari. Barulah sekitar pukul 07.07 WIB hingga pukul 07.08 WIB, awan kembali membuka, dan terlihat menit-menit proses gerhana matahari.

Lagi-lagi awan hitam kembali menutupi fenomena alam ini dan saat gerhana bulan penuh,  hanya terlihat perubahan dari terang ke gelap, tanpa bisa melihat secara keseluruhan bentuk gerhana bulan penuh.


 Menyaksikan GMT Tahun 2016 dari Atas AMPERA

Teriakan syukur langsung berkumandang di atas Jembatan Ampera. Kegelapan gerhana matahari penuh selama 1 menit 20 detik pun bisa dirasakan secara langsung  di atas Jembatan Ampera. Proses Giant Diamond Ring diawali terbukanya gerhana matahari juga tidak terlihat.

Barulah sekitar pukul 07.40 WIB hingga 07.41 WIB, para pengunjung Jembatan Ampera bisa melihat matahari berbentuk bulan tsabit, karena proses menghilangnya bulan. Dilanjutkan pada pukul 08.07 WIB-pukul 08.09 WIB, dan pukul 08.12 WIB-pukul 08.14 WIB terlihat jelas proses timbulnya kembali matahari penuh. Lalu matahari tertutup awan dan turun rintik gerimis di atas Jembatan Ampera.

Walaupun adanya ganjalan dalam menyaksikan GMT yaitu awan yang bercampur dengan asap yang berwarna hitam yang menutupi proses terjadinya GMT, tidak menyurutkan minat masyarakat untuk menyaksikan fenomena alam yang langkah ini. Pengunjung tetap berada ditempat sampai peristiwa GMT ini benar-benar berakhir.

Sabtu, 05 Maret 2016

Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara

Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara - Wilayah Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang akan dilintasi fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT). Gerhana ini diperkirakan terjadi tanggal 9 Maret 2016. Menurut laporan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),  ada 11 Provinsi yang akan dilintasi GMT ini.

Sebelas Provinsi di Nusantara itu adalah Bengkulu, Jambi, Sumsel, Babel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulbar, Sulteng, dan Maluku Utara.

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah yang akan dilalui GMT. Khususnya Palembang Gerhana Matahari akan diperkirakan berlangsung mulai Pukul 06.20 WIB. Puncak GMT terjadi Pukul 07.20 WIB dan berakhir Pukul 08.31 WIB.

Peristiwa GMT di Palembang sedikit banyak menarik minat wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah ini untuk menyaksikan secara langsung kejadian yang terbilang langkah tersebut. Setidaknya ada 12 negara yang memastikan diri untuk datang ke Palembang pada tanggal 9 Maret mendatang.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, Irene Camelyn Sinaga, diantara 12 negara itu adalah Malaysia, Singapura, Amerika, Jerman, Belgia, Jepang, Belanda yang telah booking sejumlah hotel di Kota Palembang. Selain itu GMT di Sumsel juga akan diliput oleh berbagai media, baik nasional maupun internasional. 

“Seperti dari Amerika, Jerman, Jepang, Belanda, Belgia, Singapura, Malaysia, dan dari berbagai negara lainnya yang sudah membooking hotel. Tidak hanya itu, GMT juga akan diliput oleh media-media nasional dan dunia,” ujar Irene Camelyn Sinaga kepada sejumlah awak media di Sumsel.

GMT di Palembang juga akan disemarakan oleh berbagai acara. Festival atau acara yang akan dipusatkan di atas Jembatan Legendaris, AMPERA itu dimulai Pukul 06.20 WIB dengan ditandai peniupan Saxofone oleh pemain Saxofone dunia. Puncak terjadinya GMT yang diperkirakan mulai pukul 07.20 WIB akan ada pemukulan Kentongan dilakukan oleh para pelaku budaya Palembang dan pertunjukan drama tentang legenda Naga Memakan Matahari.

Selain itu juga disediakan truk-truk pembawa makanan (food truck) yang akan bertengger di atas jembatan AMPERA dan di Benteng Kuto Besak (BKB). Didalam Food Truck nantinya tersedia berbagai aneka menu makanan dengan menu favorit, Mie Celor. Tidak lupa ada 1.500 lembar kupon makan gratis telah disediakan untuk pengunjung.

Bagaimana anda tertarik menyaksikan GMT di Palembang? Datang saja ya....Jangan lupa Tanggal 9 Maret 2016 kita sama-sama menyaksikan Keajaiban Alam yang langkah ini. Sembari mengucapkan Allahu Akbar!!!

Baca juga: Sabar dan Hikmah yang Terkandung didalamnya.

Jumat, 11 Desember 2015

Ditemukan Makhluk Tak Dikenal Mengeluarkan Cahaya Kebiru-Biruan Terdampar di Pantai Australia

Blue Dragon - foto: Dailymail

Detemukan Makhluk Tak Dikenal Mengeluarkan Cahaya Kebiru-Biruan Terdampar di Pantai Australia – Makhluk misterius ini mendadak muncul entah dari mana, tiba-tiba sudah terdampar di sebuah pantai di negara bagian Australia. Berwarna Biru Neon Mahluk tak dikenal ini nampak sangat kontras sekali dengan keadaan disekitarnya.

Makhluk menyerupai alien ini diabadikan oleh warga sekitar tengah menggeliat di pasir dan menggerakkan kepalanya di Pantai Broadbeach, Queensland, oleh Lucinda Fry, seperti dilaporkan Gold Coast Bulletin, yang dikutip Dailymail, dan Okezone Minggu, 15 November.

Hewan ini sebetulnya diketahui bernama Blue Dragon (Naga Biru), makhluk laut langka yang sering memangsa ubur-ubur botol biru, dan dengan penampilan mencolok mirip alien, dipersenjatai dengan sengatan beracun.

Pakar invertebrata laut dari Universitas Griffith, Kylie Pitt mengatakan makhluk itu sebenarnya siput laut, yang disebut Glaucus atlanticus.

"Saya tidak akan merekomendasikan siapa pun mengambilnya karena hewan ini memiliki sengatan yang menyakitkan," katanya kepada Gold Coast Bulletin.

Pemakan ubur-ubur botol biru ini terseret ke pantai Gold Coast oleh angin timur, siput laut 'aneh' ini melayang terbalik, menggunakan tegangan permukaan air untuk bergerak.

Walaupun mengkonsumsi ubur-ubur penyengat, makhluk ini tidak terganggu karena sel penyengat yang termakan akan disimpan di luar tubuh naga biru ini.

Hewan laut ini dilaporkan ditemukan di sepanjang pantai timur Australia, dan di seluruh dunia di perairan beriklim sedang dan tropis.

Meskipun sulit untuk melihat ukuran naga biru dari video, makhluk ini biasanya tumbuh dengan panjang sekira tiga hingga empat sentimeter.


Heboh, Bocah Belasan Tahun Temukan Harta Karun Di Lahan Gambut

Emas kuno diduga harta karun yang ditemukan warga (insert). Warga 
beramai-ramai mencari perhiasan emas di lokasi penemuan harta karun.

Heboh, Bocah Belasan Tahun Temukan Harta Karun Di Lahan Gambut - Masyarakat di Sekitaran Desa Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal jadi heboh. Pasalnya seorang bocah berhasil menemukan harta karun, berupa emas murni di areal lahan gambut. 

Berita penemuan harta karun yang jarang terjadi itu, berlahan namun pasti telah menyebar dari mulut ke mulut dikalangan warga desa sekitar. Masyarakat tidak hanya dari desa setempat, akan tetapi dari desa lainnya mulai berdatangan untuk melakukan pencarian di lokasi penemuan emas.

Informasinya, awal penemuan harta karun berupa perhiasan dari emas murni oleh bocah belasan tahun di areal lahan gambut, saat menemani bapaknya melakukan penanaman padi sonor di wilayah perbatasan antara Desa Sungai Jeruju, dengan Desa Kuala Sungai Jeruju.

Perhiasan dari emas murni berhamburan tersebut, tertanam di dalam gambut sedalam 10-20 cm. Melihat dari motif dan bentuk seperti anting-anting, gelang dan cincin tersebut, itu merupakan peninggalan masa peradaban zaman kerajaan kuno, atau sebelum Indonesia merdeka. 

Hal ini diperkuat dengan ditemukannya juga puluhan Kendi atau wadah untuk menampung air atau sejenisnya yang terbuat dari tanah liat berbentuk Guci. Kendi ini biasa digunakan untuk menyimpan air minum di zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia terdahulu.


Masyarakat setempat menduga di lahan gambut seluas 100 hektar milik warga bernama Jumbul (35) tersebut, dahulu berdiri  sebuah pemukiman masyarakat atau sejenisnya. Dimana warga juga menemukan sisa-sisa ratusan tiang-tiang kayu yang menancap ke tanah sejauh 3,5 kilometer membentuk persegi empat, yang diduga sebagai tiang penyangga atau dinding bangunan ataupun sejenisnya.

Selain itu, di lokasi yang sama juga terdapat kayu berbentuk Lesung (perahu zaman dulu,red) dengan panjang 3,5 meter dan lebar 50 cm. Dimana di bagian tengahnya membentuk lekukan karena dikeruk, sehingga seperti perahu yang biasa digunakan sebagai alat transportasi air pada masa itu lengkap dengan dayungnya sepanjang 1 meter. Informasi penemuan sisa-sisa peninggalan zaman kerajaan kuno di Sungai Jeruju ini dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut.

Bahkan, setiap harinya hampir 500-an warga desa tetangga berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan harta karun tersebut. Ada yang sekadar melihat-lihat, bahkan hingga mencari dengan cara menggali. Namun, bagi mereka yang bernasib baik akan menemukan perhiasan-perhiasan tersebut, tetapi tidak sedikit warga yang pulang dengan tangan hampa.

Bahkan, lokasi penemuan yang sulit dijangkau juga tidak menjadi penghalang bagi warga untuk mengetahui peristiwa yang cukup langka tersebut. 

Jumat, 04 Desember 2015

Nelayan Penuguan Tangkap Buaya Berbobot 1 Ton, Panjang 6 Meter

Nelayan Penuguan Tangkap Buaya Berbobot 1 Ton, Panjang 6 Meter
PANGKALAN BALAI - Nelayan Penuguan Tangkap Buaya Berbobot 1 Ton. Buaya jantan diduga berjenis katak ini, sebelumnya telah memangsa warga Desa Sedang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin.

Buaya penunggu Sungai Batang Hari Desa Sedang yang ditangkap itu, panjangnya sekitar 6 meter, dengan bobot 1 ton lebih. Keberasilan para nelayan dalam penangkapan buaya katak, disambut antusias warga Desa Sedang, yang ingin melihat langsung buaya pemangsa manusia ini.

Sukri (35), seorang nelayan warga Desa Penuguan, Kecamatan Pulau Rimau, Banyuasin mengaku, buaya buas tersebut berhasilkan ditaklukkan pria asal pemulutan Ogan Ilir ini, di aliran Sungai Batang Hari, lokasi PT SAL, Desa Sedang Kecamatan Betung, Banyuasin, Kamis (3/12), pukul 21.00 WIB.

Menurut informasi, proses tertangkapnya buaya muara itu, bermula dari Sukri yang setiap malam mencari ikan, menangkap buaya itu menggunakan alat berbentuk jaring, di areal perkebunan PT SAL. Saat pertama kali jaring diangkat, bukan ikan didapat, namun ular piton dengan panjang sekitar dua meter.
Setelah itu, Sukri bermaksud kembali membentangkan jaring, namun seekor buaya melintas di dekat perahu miliknya.

Oleh Sukri ular piton tadi dijadikan umpan pancing, untuk memancing buaya muara tersebut memakannya. Hanya berselang beberapa jam, pancing umpan ular tadi disambar buaya. Ternyata buaya panjang 6 meter berhasil dipancingnya.

Melihat itu, Sukri langsung menyelimuti badan buaya muara tersebut menggunakan jaring ikan, sehingga membuat buaya tidak bisa bergerak lagi. Dengan dibantu dua nelayan lainnya yakni Hanafi dan Rudi, buaya tersebut bisa diangkat ke pinggir sungai, dan diangkat ke rumah Kades Sedang bernama Bakri. Tertangkapnya buaya muara tersebut cepat menyebar, dan sontak menjadi tontonan warga. Tidak hanya warga Desa Sedang, tapi juga warga dari desa lain.

Kades Sedang H Bakri SKep membenarkan adanya penangkapan buaya muara tersebut. “Buaya muara tersebut berhasil ditangkap Sukri, warga Desa Penuguan, Pulau Rimau, Banyuasin. Buaya itu panjangnya 6 meter, dan lebar perut 1,20 cm, berbobot 1 ton,” kata Bakri.

Bakri menambahkan kalau penangkapan buaya tersebut sudah dilaporkan ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel. “Sore ini (kemarin), petugas BKSDA akan datang dan mengambil buaya muara tersebut,” pungkasnya.